Wednesday, July 8, 2009

Consider this before you go abroad for holiday



Update: my friend Rangga Cipta remind me that the list could be a good evidence for Japan's dumping policy.

Update.2: an article taken from Kompas

4 comments:

Ruth Nikijuluw said...

kalo dilihat sekilas, kayanya cost of living berbanding lurus ama income per capita..

jadi,
cost of living yang tinggi menyebabkan income per capita tinggi atau karena income percapita tinggi cost of living tinggi?
hehe


yaa,kalo kaya gini liburan mah ke afsel deh, ga jadi deh ke barcelona,haha

kigendengwaras said...

hmmm

tapi welfare state kaya denmark, swiss gitu ternyata mahal ya..padahal pendidikan relatif murah

kalo di Indoensia semua harus murah , kaya ga ada trade off..haha

Archie said...

beuh jadi english blog nih skrg..hehe nice bro

Kalo menurut gw dengan analisa sederhana, kebanyakan kota2 yang mahal adalah kota2 yang negaranya udah maju ekonomi. Atau dengan kata lain negara2 yang udah menggunakan seluruh sumber daya yang tersedia (full capacity). Salah satu indikatornya adalah tingkat unemployment yang rendah.

Sehingga jika ada peningkatan produksi maka tingkat gaji akan meningkat dan akan meningkat pula lah harga barang2 (tapi bukan berarti tingkat inflasi tinggi. Mungkin itu yang menyebabkan harga2 dikota2 besar dunia relatif lebih mahal.

kigendengwaras said...

hahaha...cuman belajar pake bahas inggris..

biar bisa dibaca secara luas..hahaha (emang mau dibaca siapa?)

trims om atas komennya..komentar seorang sarjana emang beda..